Selasa, 05 Oktober 2010

Melihat ke Dalam Emosi Bayi

An inside look at baby's emotions
http://www.huggies.co.id/

Shawna mengenang senyum pertama anaknya, Hayley. "Saya menghampirinya untuk menggendongnya dan dia memberikan saya senyuman yang sangat lebar, saya hampir menangis!" kata ibu satu anak ini.

Senyuman pertama hanyalah awal dari berbagai emosi yang menakjubkan yang akan ditunjukkan dan dikembangkan oleh seorang bayi di tahun pertamanya. Dimulai dari 3 bulan, seorang bayi sudah bisa “membaca” ekspresi dan menyimpan informasi dalam memorinya yang terus berkembang. Pengalaman yang disimpan ini akan membantunya untuk mengelola dan mengontrol emosi ketika dia beranjak dewasa.

Apakah Hanya Keluarnya Gas atau Benar-benar Satu Senyuman?

Di usia 3 bulan, bayi Anda mungkin sudah menikmati bergaul bersama Anda dan anggota keluarga dekat Anda lainnya. Dia mudah tersenyum dan menunjukkan minat besar pada wajah orang lain.

"Bayi-bayi belajar mengenai orang lain dan ekspresi emosional mereka bila mereka memiliki kesempatan untuk mengamati, mendengar dan berpartisipasi dalam interaksi sosial," kata Norbert Herschkowitz, M.D., yang bersama dengan Elinore Chapman Herschkowitz, menulis buku A Good Start in Life...Understanding Your Child's Brain and Behavior.

Anda juga bisa mendengar suara cekikikan pertamanya di saat-saat ini. "Di sekitar usia 4 bulan, cara paling pasti untuk memancing tawanya adalah membuat suara brrr yang lucu dan mencium atau menggelitik perut bayi," kata Herschkowitz.

Reaksi yang Anda berikan akan sangat mempengaruhi bagaimana bayi bereaksi atas berbagai situasi di masa depan. Arlene Walker-Andrews, profesor psikologi di Rutgers University di New Jersey, mengatakan bahwa bayi-bayi mengembangkan kemampuan untuk membaca emosi kita di awal hidupnya. "Kita melihat bahwa bayi-bayi mengenali ekspresi orang tua mereka di usia 3 1/2 bulan," kata Walker-Andrews.

Karena bayi mengamati orang tuanya dengan seksama, penting sekali untuk memperhatikan emosi Anda. Bayi mendeteksi emosi kecemasan seperti mereka mendeteksi kebahagiaan. Berinteraksilah dengan bayi Anda menggunakan intonasi dan ekspresi yang menyenangkan. Ketika bayi Anda sedang terjaga dan merasa ingin bergaul, balaslah senyum dan suara-suara lucunya. Dengarlah dan berbicaralah dengan bayi Anda. Responlah dia dengan cara yang hangat dan menenangkan ketika dia merasa cemas atau ketakutan dan menangis. Cobalah membedongnya dengan selimut atau menggendongnya dekat dengan tubuh Anda dengan gendongan bayi. Berjalanlah dengannya atau goyanglah dia dengan iringan alunan musik yang lembut.

Dia Bayi yang Berkarakter!

Pada usia 6 sampai 9 bulan, bayi Anda mulai mengembangkan karakteristik yang unik bagi dirinya. Sampai waktu ini, Anda akrab dengan temperamennya dan Anda tahu dia memiliki “kebiasaan” yang hanya dimiliki oleh dirinya: Mungkin dia merasa senang ketika waktunya mandi tiba atau langsung melendot pada Anda ketika waktu tidur datang. Dia mengingat siapa yang mengeluarkan emosi positif atau negatif kepadanya. Suara seseorang yang meninggi tiba-tiba atau ketegangan dalam sentuhan ibu telah disimpannya dalam memorinya.

Di usia ini, bayi menikmati berada di dekat orang-orang yang dia rasa mencintainya. Kelekatan yang terus tumbuh pada pengasuh utamanya berkembang, sehingga wajar baginya untuk mulai merasakan “kecemasan akan perpisahan." Sebagian besar bayi di usia ini akan menunjukkan kecemasan dan ketakutan bila orang tua mereka tidak tampak.

Walaupun bisa jadi agak menakutkan bagi orang tua, perilaku ini wajar. Hal ini berarti bahwa pusat memori bayi Anda di otak sedang berkembang menjadi matang. Permainan seperti cilukba dan petak umpet akan membantunya untuk belajar bahwa orang dan benda bisa menghilang dan kembali lagi.

Perilaku Panutan

Mendekati bulan terakhir di tahun pertamanya, bayi Anda lebih mampu menunjukkan berbagai jenis emosi. Dia dapat membedakan antara orang-orang yang dikenalnya dengan baik dan orang-orang yang kurang dikenalnya. Saat ini dia sudah lebih lincah dan penuh rasa ingin tahu untuk menjelajahi sendiri lingkungan sekitarnya. Kemerdekaan yang baru ditemukannya ini sebenarnya membantunya merasa aman dan yakin, di saat dia pergi dari dan kembali kepada orang-orang yang dipercayai dan dicintainya. Pertemuan tidak menyenangkan yang dulu bisa menyebabkannya menangis, sekarang hanya menyebabkan keningnya berkerut atau dia akan membuang muka untuk menunjukkan ketidaksetujuannya.

Dia mungkin sudah bisa menunjukkan tanda-tanda frustrasi atau kemarahan. Anda kemungkinan akan melihat sendiri “amukan”nya yang pertama. Runt mengenang saat anaknya Hayley mengamuk untuk pertama kalinya ketika dia berusia 9 bulan. Dia sedang berusaha menempatkan balok dengan bentuk tertentu ke tempatnya di dalam mainan. "Dia menjadi sangat frustrasi dan menjerit apabila dia tidak dapat langsung memasukkan balok tersebut atau dia akan melempar balok tersebut atau memukul mainannya," kata Runt.

Seringkali bayi akan merasa terlalu senang atau terlalu terstimulasi dan frustrasilah yang akan muncul. Walker-Andrew menyarankan agar orang tua mencoba kegiatan lain setelah adanya kemarahan seperti ini. "Biarkan bayi Anda mengeluarkan emosinya dan tenangkan bayi Anda untuk membantunya belajar mengembalikan emosi negatif ke situasi semula dengan lebih cepat," saran Walker-Andrews.

Di tahap ini, sebuah boneka binatang atau selimut yang lembut akan membantu bayi Anda merasa aman dan yakin, di saat dia terus tumbuh dan menjelajahi dunianya yang terus berubah.

Mengamati Semua Yang Anda Lakukan

Pikiran bahwa bayi mengamati semua gerakan kita mungkin menyebabkan sebagian dari kita merasa gugup dan menjadi terlalu protektif. Herschkowitz mempunyai sebuah nasihat sederhana untuk para orang tua: Berilah contoh perilaku yang Anda harapkan dari anak Anda.

Tetapkan dan tegakkan pedoman yang sesuai dengan usia dan temperamen anak. Jangan tersenyum dan tertawa ketika ada perilaku yang tidak diinginkan. Tawa Anda yang dilihatnya akan mendorongnya untuk mengulangi perilakunya. Balaslah senyum dan suara-suara lucu bayi Anda. Peganglah bayi Anda dengan mantap, alihkan perhatiannya dan berbicaralah padanya dengan pelan ketika dia sedang marah. Tetaplah konsisten.

Herschkowitz mengingatkan kita bahwa anak-anak membutuhkan lingkungan yang hangat dan dapat diprediksi untuk membentuk hubungan yang dekat dengan orang-orang yang dekat dengannya. Bila anak-anak diabaikan atau emosi mereka tidak direspon dengan tepat, mereka bisa mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang positif di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar