Selasa, 05 Oktober 2010

Kapan Anda Harus Mulai Menegakkan Disiplin?

Setiap kali Luke, anak saya yang berusia satu tahun ada di dekat bebatuan, dia selalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Dan bila dia melihat kucing kami, dia suka melompatinya, walaupun kucing tersebut selalu berusaha mencakarnya dan mendesis padanya.

Kejadian seperti ini bisa terjadi kapan saja, dan mencari cara untuk melindungi anak saya dari bahaya tanpa melukai semangatnya seringkali membuat saya bingung. Menurut pengalaman saya, membuat batita berhenti makan batu lebih mudah dikatakan daripada dilaksanakan.

Di usia yang muda ini, disiplin tradisional seperti perintah jeda (time-out) tidak berlaku. Tapi disiplin apa yang bisa diterapkan, dan pada usia berapa kita pantas menggunakan taktik tertentu? Seperti yang mungkin telah Anda terka, sama pentingnya bagi orang tua untuk belajar bagaimana menegakkan disiplin dengan tepat, seperti juga anak belajar bahwa perilaku tertentu tidaklah aman atau tidak pantas.

Yang pasti, hal ini merupakan proses yang panjang, tapi bila berhasil dilakukan dengan baik, hal ini akan menjadi pengalaman positif yang akan membantu anak Anda.

Lahirnya Disiplin

Menurut para ahli, menetapkan batas, menekankan perilaku baik dan mencegah perilaku yang tidak diinginkan dapat dimulai sejak anak Anda masih bayi. "Ada hal-hal yang bayi kecil sekalipun harus belajar untuk tidak dilakukan, seperti menarik rambut Anda," kata Judith Myers-Walls, PhD, profesor muda di bidang perkembangan anak dan studi keluarga di Purdue.

Karena bayi kecil memiliki pemahaman bahasa, memori dan jangka perhatian yang terbatas, strategi terbaik yang bisa digunakan lebih berupa memperbaiki situasi yang ada, belum berupa mengajarkan yang sebenarnya. Mengalihkan perhatian (membantunya berpindah dari kegiatan yang tidak terlalu baik ke kegiatan lain yang lebih baik) dan mengabaikan adalah dua strategi yang sangat efektif. Contohnya, bila bayi Anda yang baru berusia 4 bulan merasa senang menarik rambut Anda, Anda bisa menarik tangannya dengan lembut, menciumnya dan mengarahkannya ke sesuatu yang mengasyikkan dan lebih baik, seperti sebuah mainan yang bisa berbunyi.

Tentu saja Anda tidak ingin menghiraukan perilaku yang bisa mendatangkan bahaya, tapi pura-pura tidak melihat ketika anak Anda yang berusia 7 bulan melempar potongan biskuitnya yang ke-59 dengan ceria dari atas kursinya, merupakan tindakan yang baik. Penting untuk Anda ingat bahwa anak-anak kecil masih naif; pelempar biskuit Anda bukannya sedang berusaha membuat Anda kesal. Dia sedang belajar bagaimana mengontrol tangannya dan mulai memahami konsep sebab akibat. Walaupun perilaku ini mengesalkan, penting bagi Anda untuk tidak menjadi kesal atau memberikan reaksi berlebihan.

Faktanya, sebuah studi menemukan bahwa 39 persen dari para orang tua mengira bahwa bayi mereka sedang berusaha mengesalkan mereka ketika dia terus-menerus mengganti saluran TV dengan remote control. Banyak orang tua menjadi frustrasi ketika anak mereka berperilaku seperti itu, kata Nancy Samalin, penulis buku Loving Without Spoiling (McGraw-Hill/Contemporary Books, 2003). Yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah tetap tenang dan melanjutkan apa yang Anda kerjakan.

8 sampai 12 Bulan

Ketika bayi Anda msulai merangkak, di sekitar usia 8 bulan, waktunya untuk memikirkan cara menetapkan batasan-batasan. Tiba-tiba saja – dari perabot kecil-kecil di nakas Anda sampai kertas toilet di bawah bak kamar mandi – merupakan hal terlarang baginya.

Seorang anak pada usia ini ingin menjelajah (dia tidak memiliki konsep mengenai apa yang harus atau tidak boleh dia lakukan), sehingga bila Anda tidak ingin dia menyentuh sesuatu, letakkan di luar jangkauannya dan letakkan barang-barang yang tidak berbahaya bagi anak-anak di tempat-tempat yang bisa diaksesnya. Para ahli berkata bahwa ini merupakan cara terbaik untuk menjauhkan anak Anda dari masalah dan memudahkannya mengikuti aturan.

Tentu saja, banyak dari kita hanya melarang ketika menangkap basah anak kita sedang melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan. Sayangnya, cara ini bukanlah metode pendisiplinan yang dapat diandalkan untuk anak seusia ini. Anak Anda mengerti dari nada suara Anda bahwa “tidak” berbeda artinya dari “Mama sayang kamu’” tapi dia tidak memahami arti sebenarnya dari kata tersebut. Lebih jauh lagi, dia tidak memiliki kontrol diri yang dibutuhkan untuk mematuhi larangan Anda.

Gunakan teknik lain untuk menekankan pesan bahwa beberapa hal tertentu tidak diperbolehkan, seperti yang dilakukan oleh Cristina Soto dari New York. "Mulai usia 8 atau 9 bulan, setiap anak saya Sonia mendekati stop kontak, saya akan berkata 'Aah aaah!' dengan suara menakutkan yang dibuat-buat sehingga dia akan berhenti dan melihat pada saya," kata Soto. "Saya terus melakukannya. Setelah beberapa lama, ketika dia mendekat ke stop kontak, dia akan menunjuk dan mengatakan, 'Aah aaah!' kepada saya."

12 sampai 24 Bulan

Di usia ini, ketrampilan komunikasi anak Anda sedang berkembang cepat, sehingga Anda bisa mulai menerangkan beberapa aturan dasar – jangan tarik ekor kucing kita -- misalnya. Anda juga dapat mulai menggunakan kata “tidak” secara selektif, hanya dalam situasi serius. Terlalu banyak menggunakan “tidak” dapat mengurangi efektivitas kata itu dan lama-kelamaan kata tersebut bisa kehilangan gunanya sama sekali.

Ketrampilan fisik anak Anda juga sedang berkembang. Anak Anda yang baru bisa berjalan ini akan sangat senang dengan kemerdekaan yang baru saja diraihnya – dan merasa frustrasi karena dia tidak dapat melakukan semua hal yang diinginkannya.

Lalu kemudian tibalah usia mengamuk. Walaupun amukan membutuhkan respon cepat dari Anda, badai emosi ini merupakan bagian dari menjadi dewasa dan tidak perlu teknik disiplin yang lebih ketat seperti mengurangi kesenangannya atau menyuruhnya masuk ke kamar.

Bila amukan datang, "Anda perlu mengenal anak Anda sendiri," kata Claire Lerner, seorang spesialis perkembangan anak di Zero to Three. Sebagian anak bisa segera menjadi tenang dengan pengalihan perhatian; anak lain membutuhkan pelukan. Tapi bila amukannya lama, jauhkan anak Anda dari situasi yang ada dan dengan lemah lembut jelaskan padanya mengenai apa yang sedang terjadi ("Kita tidak bisa tetap di toko ini bila kamu terus menjerit-jerit") sampai dia menjadi tenang.

Rasa frustrasi yang berasal dari ketidakmampuan batita untuk berkomunikasi dengan efektif dapat berujung pada pemukulan atau gigitan. Untuk menegakkan disiplin pada situasi seperti ini Anda perlu dengan cepat dan sederhana memberitahu anak Anda apa yang tidak boleh dilakukannya dan mengalihkannya ke kegiatan yang lebih tepat. Contohnya, bila anak Anda memukul Anda karena Anda mengganggu permainannya dengan penggantian popok, katakan, "Kita tidak boleh memukul, karena hal itu menyakitkan," dan berikan dia mainan yang dapat dimainkannya sementara Anda mengganti popoknya.

24 sampai 36 Bulan

Usia dua tahun mulai dipenuhi oleh program-program untuk batita seperti preschool, dan program-program bermain yang sangat baik untuk ketrampilan sosialisasi anak Anda, tapi juga membawa beberapa masalah penegakan disiplin baru. Berbagi – mainan, waktu dan perhatian – merupakan hal yang sulit dilakukan pada usia ini. Yang juga membuatnya lebih rumit lagi adalah orang-orang (dan anak-anak!) di luar keluarga Anda bisa berjumpa dengan batita si tukang rebut mainan, yang kebetulan adalah anak Anda.

Batita memahami perintah sederhana, empati dan sebab-akibat, sehingga Anda bisa menggunakan konsep-konsep ini ketika Anda menegakkan disiplin. Contohnya, bila anak Anda merebut krayon dari temannya, Anda dapat berkata, "Kita tidak merebut mainan. Mengambil krayon milik Billy bisa menyakiti hatinya," dan kemudian berikan krayon yang serupa untuk dimainkannya.

Kunci untuk menegakkan disiplin bagi batita dan anak-anak usia prasekolah adalah dengan membuatnya tetap sederhana. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Susan G. O'Leary, PhD, profesor psikologi pada The State University of New York di Stony Brook, ibu-ibu yang memberikan penjelasan panjang kurang efektif dibandingkan dengan mereka yang memberikan penjelasan singkat dan langsung.

Susan Simmons dari South Riding, Virginia, ibu dari Mia (2,5 tahun), setuju. "Ketika Mia mencapai usia 2 tahun, saya mulai memberinya penjelasan yang panjang mengapa dia tidak dapat melakukan sesuatu, tapi kemudian saya menyadari bahwa dia tidak mengerti. Kini kalau dia mau makan es krim sebelum makan malam, saya hanya berkata 'Kamu tidak boleh makan es krim sekarang,' dan berhenti di situ saja."

Menggunakan Perintah Jeda (Time-Out)

Anak-anak di usia 24 sampai 36 bulan juga mulai bisa diberi perintah jeda. Perintah jeda bekerja seperti ini: Ketika anak Anda berbuat salah, untuk setiap tahun umurnya, dia mendapat satu menit untuk duduk diam-diam di kursi atau di kamarnya untuk menenangkan dirinya (contohnya, anak usia 3 tahun mendapat jeda 3 menit). Dia bisa bangkit ketika Anda bilang bahwa jedanya telah berakhir.

Tentu saja, setiap anak itu berbeda, dan tidak ada metode penegakan disiplin yang bisa berhasil setiap saat. Tapi semua pihak akan lebih senang seiring dengan lebih banyaknya praktek penegakan disiplin dan lebih mengertinya anak Anda mengenai batasan-batasan yang dibuat untuknya.

http://www.huggies.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar