Minggu, 03 Oktober 2010

Bermain dan Pertumbuhan

Play and Development

“Anak yang dicabut hak bermainnya adalah seperti tahanan, tertutup dari semua hal yang membuat hidup menjadi nyata dan penuh makna. Bermain bukan hanya sebuah alat untuk mempelajari ketrampilan hidup sehari-hari. Dorongan untuk mencipta dan mencapai, bekerja melalui bermain, memungkinkan seorang anak untuk tumbuh fisik dan mentalnya... Bermain adalah salah satu cara dimana seorang anak dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengatasi berbagai halangan dan stres dalam hidup yang akan dialaminya. Bermain juga berfungsi sebagai katup pengaman yang akan membantunya mengatasi dan menerima rasa takut dan cemas yang berlebihan.” World Organization for Early Childhood Education (OMEP).

Anak-anak memiliki dorongan alami untuk bermain. Bahkan anak-anak termiskin dan paling kekurangan pun selalu menemukan kenikmatan dalam bermain. Bermain adalah bagian yang penting dari pertumbuhan. Bermain membantu anak untuk mempelajari dan memahami dunia. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bermain adalah anak-anak yang lebih bahagia.

Setiap anak itu unik. Setiap anak mempunyai kepribadiannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap anak akan bertindak dan bermain dengan caranya sendiri, menjelajahi kemampuan individualnya sendiri.

Anak-anak memerlukan orang dewasa yang mendukungnya dan lingkungan yang aman untuk mengembangkan ketrampilan dan kreativitasnya secara maksimal. Orang tua dan para pengasuh lainnya adalah orang pertama yang berhubungan dengan anak-anak. Oleh karena itu penting sekali bagi orangtua untuk menghabiskan waktu dengan anak untuk membangun hubungan yang erat dan memberikan stimulasi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Melalui bermain, Anda akan mengenalnya lebih baik. Bermain seringkali menjadi alternatif bagi komunikasi verbal. Seiring dengan tumbuhnya anak, orang lain seperti teman, keluarga, dan guru akan memegang peranan yang penting pula.

Manfaat Bermain

Bermain membantu anak Anda untuk belajar mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya melalui proses asimilasi dan mempraktekkan kemampuan-kemampuannya. Dengan menciptakan dunianya sendiri, anak-anak dapat dengan bebas mencoba dan menguasai situasi-situasi baru.

Sebagai contoh, bermain dengan mainan mobil, pesawat, atau kapal akan memberikan seorang anak kesempatan untuk mengetahui berbagai jenis alat transportasi. Begitu pula halnya dengan berpura-pura mengendarai benda-benda tersebut, dia akan mengenal aturan lalu lintas, kecelakaan, ngebut, dan keajaiban mengapung di air atau dapat membayangkan bisa terbang di angkasa seperti burung.

Bermain juga membantu anak-anak untuk memahami dunia sesuai dengan tingkat kemampuan kognitifnya. Anak Anda mungkin akan memainkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya, sehingga membuat situasi tersebut bagian dari kehidupannya.

Anak-anak juga membentuk identitas dirinya melalui bermain. Mereka belajar untuk melatih kontrol dan mengembangkan hubungan dengan orang lain. Harapan dan peran yang datang dari kebudayaan dimana anak tinggal dapat dilatih ketika bermain “keluarga”, “rumah sakit”, atau “sekolah”. Bermain juga memungkinkan anak-anak mengeluarkan perasaannya seperti kekhawatiran dan ketakutan. Dengan ini anak akan belajar untuk menerima perasaan tersebut dan melepas stres. Bermain “suster dan dokter” adalah salah satu contoh yang baik.

Tipe-Tipe Bermain

Anak Anda akan tumbuh secara emosional, sosial, intelektual, dan fisik melalui serangkaian tahap yang berurutan. Kebutuhan bermain akan bervariasi tergantung pada umur dan tingkat pertumbuhan seorang anak. Bermain bisa mendorong seorang anak melalui tahap-tahap ini.

Seiring dengan tahap pertumbuhan seorang anak, dia akan terlibat dalam tipe bermain yang berbeda:
  • Bermain eksploratif adalah tipe permainan yang pertama kali dialami seorang bayi atau batita. Seorang bayi mempelajari lingkungannya melalui panca indera. Oleh karena itu penting baginya untuk mendapat stimulasi yang tepat dengan tersedianya mainan yang sesuai seperti mobil-mobilan untuk dilihat, mainan bermusik untuk didengar, mainan untuk dipegang, disentuh, dan dihisap.
  • Seorang bayi dapat melihat, menghisap, meraba, dan membaui mainannya. Saat itulah, bayi sedang mengembangkan penggunaan panca inderanya. Ketika ia tumbuh besar, ia akan belajar untuk mengontrol pergerakan mata, yang awalnya secara naluriah, dan kemudian menjadi terencana. Bayi yang sedang tumbuh akan menggenggam mainan dan berusaha meraih benda-benda. Batita akan menikmati bermain dengan benda-benda bergerak seperti bola dan mobil. Mereka juga menyenangi permainan yang mengandung unsur aksi/reaksi seperti mainan pop up, mainan yang memungkinkan berbagai kegiatan, dan mainan dengan layar bermusik.
  • Bermain konstruktif menunjukkan tanda-tanda awal adanya perencanaan dan penggunaan benda-benda dan mainan secara sadar. Dengan membuat menara dari balok, seorang anak mempelajari ukuran dan bentuk. Awal dari kesenangan yang direncanakan misalnya ketika anak merobohkan menara tersebut dan membangunnya lagi dari awal.
  • Bermain enerjik. Ketika bayi Anda mulai merangkak dan berjalan, ia akan lebih banyak bergerak, mengeksplorasi tempatnya berada dengan bergerak dan menyentuh segalanya. Inilah tahap dimana Anda merasa tidak mempunya mata yang cukup banyak untuk mengawasi anak Anda yang sedang bereksplorasi. Pada tahap ini pulalah anak Anda membuat Anda merasa putus asa dan Anda menganggap mereka sedang nakal.
Apa yang anak Anda lakukan tersebut adalah mengeksplorasi dan belajar mengenai dunianya yang kian hari kian bertambah luas dan memberinya berbagai kemungkinan baru. Anak juga akan mulai mengenali kemampuannya yang terus berkembang dan berpikir bahwa mereka bisa melakukan segalanya. Menetapkan batasan sangat penting agar dia belajar mengetahui batasan dan di saat bersamaan memberikan keamanan di dunianya yang terus meluas, yang terkadang bisa membuat anak Anda merasa kewalahan. Batita senang mempraktekkan kemampuan motoriknya yang terus berkembang dan mereka juga sangat enerjik. Mengunjungi taman bermain memberikan mereka kesempatan untuk bergerak dan bersenang-senang.
  • Bermain Meniru. Sangat menggemaskan mengamati anak mulai meniru aksi pengasuhnya dan belajar mengenai berbagai peran dalam hidup. Anak Anda akan mengikuti ke mana pun Anda pergi dan ingin melakukan apa yang Anda lakukan. Ide yang baik untuk menyimpan beberapa toples dan mangkuk di dalam laci atau lemari agar anak Anda dapat ikut memasak dan mencuci piring ketika Anda sedang melakukannya.
  • Bermain Pura-puraan. Ketika kemampuan berimajinasi berkembang dan anak bisa membedakan antara dunia yang nyata dan dunia fantasi, mulailah berkembang bermain pura-puraan. Sebuah kursi menjadi mobil, sederetan kursi menjadi kereta, dan anak Anda berpura-pura menjadi supirnya yang meniup peluit ketika ‘kereta’ akan berjalan. Dalam bermain pura-puraan, seorang anak belajar mengenai berbagai peran dan bagaimana memahami berbagai hal yang terjadi di sekelilingnya. Ia bebas untuk menciptakan situasi-situasi baru dan ketika bermain bebas belajar bagaimana menguasainya.
  • Bermain Sosial. Ketika anak masuk sekolah dasar, teman menjadi semakin penting dalam interaksi sehari-hari. Penting sekali untuk anak bergabung dalam kelompok sosial tertentu, bermain bersama teman-teman sebayanya dan mempunyai peran tertentu dalam kelompok tersebut. Melalui proses coba-coba seorang anak akan belajar mengetahui posisinya di masyarakat. Menjadi anggota klub atau kelompok aktivitas lainnya akan mengembangkan ketrampilan mereka lebih lanjut dan meningkatkan interaksi mereka dengan berbagai kelompok anak usia sebaya dalam konteks yang berbeda-beda. Dengan begitu, anak belajar tentang keunikan masing-masing orang dan menerimanya.
  • Bermain dengan Ketrampilan. Selama di sekolah dasar, anak Anda akan terus mengembangkan keahlian yang telah mereka peroleh melalui serangkaian aktivitas yang memerlukan keahlian tertentu seperti kerajinan tangan, permainan berpikir, dan olahraga.
Anak Anda kemudian akan terus menyempurnakan ketrampilan motorik, intelegensi dan kreativitasnya. Berbagai ketrampilan khusus akan membantu mereka mengenali kepribadian, kekuatan, dan kekurangannya.

Kesimpulan

Bermain bagi anak sangatlah penting. Orang dewasa harus membimbing dan menstimulasi anak-anak dengan menyediakan waktu, tempat dan teman bermain. Mengikuti ketertarikan anak dan memperkenalkan berbagai tipe bermain padanya adalah hal yang penting untuk membantunya tumbuh sesuai dengan berbagai tahap pertumbuhan.

Bermain selalu menyenangkan dan membantu seorang anak menemukan jalannya di dunia yang luas ini. Bermain adalah saat yang penuh kesenangan dan keistimewaan yang Anda lewatkan dengan anak Anda. sumber http://www.huggies.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar